Konsep-konsep dalam ekologi hewan itu sendiri adalah
individu, populasi, komunitas, ekosistem. Pada titik ini pula, dunia
pendidikan dituntut mampu mengembangkan perspektif yang relevan. Dimana
ketika mempelajari konsep-konsep dalam ekologi hewan diharuskan membangun pengertian bahwa dimana kerusakan ekologi dapat mempengaruhi pertumbuh kembangan hewan yang menyebabkan kelangkaan
hingga kepunahan. Maka harus dimengerti bahwa dalam pembelajaran ekologi
terdapat saling hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya. Dalam pendidikan ekologi dapat menerapkan pendekatan
karakter ekologis dimana siswa harus mengerti bahwa dalam mempelajari
konsep-konsep dalam ekologi hewan harus berusaha menekan jumlah kepunahan daari
suatu populasi hewan tersebut.
Dalam peningkatan sikap, siswa dituntut untuk
berwawasan ekologis, mengingat krisis ekologi hewan selama ini telah banyak
terjadi kerena ulah beberapa manusia yang tidak bertanggung jawab. Perbuatan eksploitasi
seperti pengeksploitasian gading gajah, kulit harimau maupun jenis-jenis
pengeksploitasian hewan yang telah merajalela menunjukan bahwa kurang pekanya
siswa terhadap krisis hewan yang telah terjadi. Dengan menumbuhkan kecintaan
akan hewan dan kesejahteraan kehidupan hewan secara perlahan-lahan dapat
meminimalisir tindak criminal dalam kasus eksploitasi.
Salah satu contoh dari pembelajaran ekologi hewan
untuk meningkatkan nilai karakter dan sikap dalam memahami konsep-konsepnya
adalah dengan cara ikut berperan serta dalam lambaga-lembaga maupun organisasi
konservasi hewan sebagai upaya dalam meminimalisir kasus kelangkaan maupun kepunahan
hewan tersebut. Lembaga maupun organisasi seperti WWF dapat secara tidak
langsung meningkatkan kecintaan siswa terhadap hewan.